di sudut senja ini...
hati ku masih belum berhenti berbisik..
seolah-olah ku punya seribu hati..
yang berbisik seribu perkara dalam satu saat...
aduh...sakit...perit...seksa...diri ini menerima segalanya...
dalam seribu hati yang tak henti berbisik itu....
muncul satu hati...
amat kecil...
kerdil....
menjerit-jerit dengan suara halusnya....
halus sekali..
hampir tidak terdengar...
ku pusatkan pendengaranku..ku mahu dengar apa diperkatakan si kecil itu....
kucuba berkali-kali..
kabur sahaja di telingaku....
ku cuba lagi..
oh..semakin jelas apa yang cuba disampaikan....
katanya...
"wahai engkau....."
ku menoleh ke kiri kanan...hanya ada aku dan yang mendengar dia....
"ya engkau....engkau yang sedang berduka itu....engkau yang belum kering air mata itu..."
ku yakin dia memaksudkan diri ini...
ku cuba memahami butir bicara yang selanjutnya..."wahai yang punya hati lembut...
wahai yang punya hati yang sering saja terluka hancur...
wahai yang punya hati yang luhur...
ayuh saja kita bersama...
meredah kedukaan ini...
melalui tsunami kesedihan ini....
engkau tidak perlu berada di sini..
engkau tidak patut kekal di sini..
ayuhlah...
kita ke tempat yang lain..
tempat di mana kegembiraan ada bagi engkau....
tempat di mana engkau tidak perlu menangis lagi...
tempat di mana engkau dan aku...
saling menjaga sesama kita..
mengubat luka disebabkan si dia...
tempat di mana kita bersama dengan Dia...
menuju kebahagiaan yang disediakan oleh-Nya..
berhentilah bergantung di sini..di satu tempat yang tak pasti..
di satu dahan yang rapuh ini..
ayuhlah....ayuh...."
ku masih keliru...benarkah ada tempat serupa itu...
masih adakah ruang di tempat itu untuk aku?
layakkah hatiku yang luka bercalar ini untuk berada di situ?
layakkah?masih bolehkah hatiku ini bertahan...
mengubat lukanya sendiri?"YA! boleh wahai yang punya hati luka calar....
di situ kau akan pulih....
di situ hatimu itu akan jadi lebih kuat...
lebih kukuh dari asalnya....
benar..
percayalah padaku....."ku akur pada si kecil itu..
tiada apa lagi mampu hinggap dalam benakku..
apa saja akan ku turuti...
apa saja akan ku ikuti...
asal aku mampu bebas...
asal aku mampu lepas dari banjirnya emosi ini...
si kecil itu memimpinku..
ke satu daerah...
daerah yang memaksaku melepaskan segalanya....
daerah yang mengajak aku redha pada segalanya....
daerah yang mengajar aku bergantung pada-Nya...
Dia yang mencipta..Dia yang menyusun atur segalanya...
Dia yang menyayangiku...wahai si kecil..terima kasih kerana lantang bersuara..
terima kasih kerana sudi mengajakku ke sini....
aku suka....aku tenang...aku bahagia....
kerna kata-Nya...
ada bahagia untukku di hujung sana...
sebagai balasan jika aku terus sabar meniti hari....sungguh...
aku akan bersabar melalui semuanya..
semua tangis dan duka.... tetapi..
jujurnya aku tidak sabar..
menanti hadiah-Nya buatku nanti...
terima kasih si kecil...
terima kasih Yang Maha Pengasih...
221011
ps: puisiker crpen ekk yang dikarang genap setahun sebulan 2 hari *betul ker kira nih* yang lalu....saje share kat sini...
pss: kalau suka belog saya jom lah like page Ticher Ina's Blog kat fb..=)
hati ku masih belum berhenti berbisik..
seolah-olah ku punya seribu hati..
yang berbisik seribu perkara dalam satu saat...
aduh...sakit...perit...seksa...diri ini menerima segalanya...
dalam seribu hati yang tak henti berbisik itu....
muncul satu hati...
amat kecil...
kerdil....
menjerit-jerit dengan suara halusnya....
halus sekali..
hampir tidak terdengar...
ku pusatkan pendengaranku..ku mahu dengar apa diperkatakan si kecil itu....
kucuba berkali-kali..
kabur sahaja di telingaku....
ku cuba lagi..
oh..semakin jelas apa yang cuba disampaikan....
katanya...
"wahai engkau....."
ku menoleh ke kiri kanan...hanya ada aku dan yang mendengar dia....
"ya engkau....engkau yang sedang berduka itu....engkau yang belum kering air mata itu..."
ku yakin dia memaksudkan diri ini...
ku cuba memahami butir bicara yang selanjutnya..."wahai yang punya hati lembut...
wahai yang punya hati yang sering saja terluka hancur...
wahai yang punya hati yang luhur...
ayuh saja kita bersama...
meredah kedukaan ini...
melalui tsunami kesedihan ini....
engkau tidak perlu berada di sini..
engkau tidak patut kekal di sini..
ayuhlah...
kita ke tempat yang lain..
tempat di mana kegembiraan ada bagi engkau....
tempat di mana engkau tidak perlu menangis lagi...
tempat di mana engkau dan aku...
saling menjaga sesama kita..
mengubat luka disebabkan si dia...
tempat di mana kita bersama dengan Dia...
menuju kebahagiaan yang disediakan oleh-Nya..
berhentilah bergantung di sini..di satu tempat yang tak pasti..
di satu dahan yang rapuh ini..
ayuhlah....ayuh...."
ku masih keliru...benarkah ada tempat serupa itu...
masih adakah ruang di tempat itu untuk aku?
layakkah hatiku yang luka bercalar ini untuk berada di situ?
layakkah?masih bolehkah hatiku ini bertahan...
mengubat lukanya sendiri?"YA! boleh wahai yang punya hati luka calar....
di situ kau akan pulih....
di situ hatimu itu akan jadi lebih kuat...
lebih kukuh dari asalnya....
benar..
percayalah padaku....."ku akur pada si kecil itu..
tiada apa lagi mampu hinggap dalam benakku..
apa saja akan ku turuti...
apa saja akan ku ikuti...
asal aku mampu bebas...
asal aku mampu lepas dari banjirnya emosi ini...
si kecil itu memimpinku..
ke satu daerah...
daerah yang memaksaku melepaskan segalanya....
daerah yang mengajak aku redha pada segalanya....
daerah yang mengajar aku bergantung pada-Nya...
Dia yang mencipta..Dia yang menyusun atur segalanya...
Dia yang menyayangiku...wahai si kecil..terima kasih kerana lantang bersuara..
terima kasih kerana sudi mengajakku ke sini....
aku suka....aku tenang...aku bahagia....
kerna kata-Nya...
ada bahagia untukku di hujung sana...
sebagai balasan jika aku terus sabar meniti hari....sungguh...
aku akan bersabar melalui semuanya..
semua tangis dan duka.... tetapi..
jujurnya aku tidak sabar..
menanti hadiah-Nya buatku nanti...
terima kasih si kecil...
terima kasih Yang Maha Pengasih...
221011
ps: puisi
pss: kalau suka belog saya jom lah like page Ticher Ina's Blog kat fb..=)
lagu tema : harapan padaMu subur kembali by saujana...
HambaMu rasa putus asa
Siapakah dapat bersihkan diri
Dari segala dosa yang memburu
Setiap hari setiap ketika
Tika mengenang GhafarMu
Putus asa tiada lagi
Semangatku pulih kembali
Harapanku subur kembali
Ujian menimpa menekan di jiwa
Tak sanggup meneruskan perjuanganku
MehnahMu itu penghapus dosaku
Mengganti hukumanMu di akhirat
Siapakah dapat bersihkan diri
Dari segala dosa yang memburu
Setiap hari setiap ketika
Tika mengenang GhafarMu
Putus asa tiada lagi
Semangatku pulih kembali
Harapanku subur kembali
Ujian menimpa menekan di jiwa
Tak sanggup meneruskan perjuanganku
MehnahMu itu penghapus dosaku
Mengganti hukumanMu di akhirat
0 luahan rasa:
Post a Comment